Jam pelajaran
ke 7 dan 8 pada hari kamis merupakan jam pelajaran yang sangat melelahkan bagi
siswa-siswi kelas XI IPS 4. Setelah lelah dengan pelajaran Olah Raga dan
Matematika, kini kami harus mengikuti pelajaran Bahasa Inggris yang bikin
pusing kepala. Ditambah suasana kelas yang pengap, yang hanya memperoleh
hembusan dua buah kipas angin tergantung dilangit-langit kelas. Nampak beberapa
siswa yang merebahkan kepala menahan kantuk. Ada juga beberapa siswa yang
memandang kedepan kelas dengan tatapan mata kosong karena kelelahan.
“ Wah gimana
nih Ndre, aku ada rapat OSIS nih. Mau ijin tapi kok …. “, bisikku.
“ Rapat-rapat
melulu! Kapan belajarnya!, Awas lho, jangan sampai kamu ketinggalan pelajaran
hanya karena aktif sebagai pengurus OSIS!” jawab Andre.
“ Iya, betul
kamu Ndre, tapi aku juga pingin belajar melalui organisasi, dan OSIS sebagai
sarananya”
“ Boleh juga
kamu, ssshh! Heh, itu lho pak Wijaya sedang mengawasi kita” kata Andre dengan
memelankan suara.
Tiba-tiba
terdengar suara keras dari depan kelas.
“ Hei, Dimas …
Andre … What are you doing? You are always chatting during my lesson. Come here
please !” teriak pak Wijaya, guru Bahasa Inggris kami.
“ Huuuuuu …..”
teriak teman-teman sekelas.
“ Waduh, matik
aku” kataku dalam hati.
“ Tuuhh kan
Dim, kita dipanggil. Mampus deh kita” timpal Andre.
“ Hurry up!
Come here please !” teriak pak Wijaya untuk yang kedua kali.
“ Yes Sir, I am
coming” jawab Andre.
“ You two, what
are you doing? You don’t listen to my lesson” tanya pak Wijaya.
“ Mmmm, I am
sorry Sir, I … mmm I …. Mmmm” jawabku dengan terbata-bata.
“ Ada apa
kalian? Kok ngomong terus selama pelajaran saya?”
“ Mmmm… maaf
pak, sebenarnya tadi saya mau minta ijin untuk keluar kelas, karena saya mau
ada rapat di ruang OSIS” jawab ku.
“ OOhh gitu.
Kok ndak bilang dari tadi? OK, now, you ask permission to leave the classroom
in English’
“ Iyes Sir,
maaf, saya gak bisa ngomong Inggrisnya, mmm … excuse me Sir, may I leave the
lesson? Jawabku dengan Bahasa Inggris pontang-panting.
“ Wait wait
wait, both of you?” Tanya pak Jay.
“ No Sir, only
me. Andre is still in the classroom” Jawabku
“ Ok lah kalau
begitu, Andre, you may sit down, and Dimas, you may leave the classroom”
“ Thank you Sir
“ Jawabku dan Andre dengan gembira.
“ Eh
tunggu-tunggu sebentar Dim. Memangnya ada kegiatan apa di OSIS?”
“ Anu pak,
kegiatan pembahasan program kerja” jawabku
“ Memangnya
kamu bagian apa? tanya pak Wijaya
“ Mmmm .. saya
seksi bidang apresiasi seni pak”
“ lha terus,
apa program unggulanmu” tanya pak Wijaya seperti sedang menginterograsi.
“ Gini pak,
untuk bidang apresiasi seni, kita focus pada kegiatan Hari Ulang Tahun sekolah
kita yang ke - 25”
“ Kegiatannya
apa dong kalau begitu?” tanya pak wijaya lagi
“ Rencananya
sih, kita akan mengadakan pentas seni dan mendatangkan grup band dari ibu kota”
jawabku.
“ Wuahhh.
Anggarannya besar dong kalau begitu. Dana dari mana? Apa harus seperti itu?” timpal
pak Wijaya.
“ Nahh itu pak,
yang sedang kita bahas siang ini” jawabku
“ Oke, yah
kalau begitu, silahkan lanjutkan kegiatan rapatmu Dim. Eh, satu lagi, titip
pesen buat pengurus OSIS semua, besok kalau ada hari guru pada bulan November, gak
usah ada acara ngasih hadiah untuk wali kelas ya” kata pak Wijaya
“ Memangnya
kenapa pak?”
“ Itu termasuk
grativikasi, gak usah kaya gituan. Kita, bapak – ibu guru, sudah senang kok, kalau kalian bisa
berprestasi setinggi mungkin” jawab pak Wijaya.
“ OOO …
Grativikasi ya pak, dilarang KPK dong” jawab ku.
“ Iya betul.
Udah sana, silakan rapat. Jangan lupa ya pesanku tadi. Ingat! kalian di OSIS
untuk belajar berorganisasi, bukan untuk belajar memanipulasi dan korupsi”
pesan pak Wijaya.
“ Iya pak,
thank you sir”
====================================
Agenda rapat
OSIS siang kali ini akan membahas anggaran dana untuk kegiatan HUT sekolah yang
ke 25 yang akan mendatangkan artis dari ibu kota. Pada rapat dua hari yang
lalu, aku sudah kalang kabut dikeroyok oleh rekan-rekan pengurus OSIS untuk
menyelenggarakan puncak HUT sekolah dengan mengundang artis dari ibu kota.
Sebagai koordinator seksi bidang apresiasi seni, saya dituntut untuk merancang
dan menyelenggarakan acara yang lebih meriah dibanding tahun kemarin. Apalagi
ada tuntutan dari senior dan alumni, masih teringat ucapan kak Lutfi, alumni
kami yang sering membantu kegiatan OSIS “malu dong dengan SMA sekitar, kalau
kita tidak bisa menyelenggarakan konser HUT yang lebih meriah”
Dana yang kami
butuhkan untuk kegiatan ini sekitar 120 juta rupiah, sedangkan dana yang
dianggarkan oleh sekolah untuk kegiatan pentas seni HUT hanya 30 juta rupiah. Darimana
untuk menutupi kekurangannya? Iuran rekan-rekan, paling hanya memperoleh 15
juta rupiah. Dari sponsor, sumbangan alumni, penjualan tiket, perkiraan hanya
memperoleh 40 juta rupiah. Masih kurang 35 juta rupiah untuk menutupi
kekurangan dana.
Hasil rapat dua
hari yang lalu, untuk menutupi kekurangan dana, kita akan melakukan
“penghematan” untuk seluruh kegiatan OSIS dengan cara meminta 30% anggaran
kegiatan lainnya untuk memenuhi kekurangan dana pentas seni, sedangkan untuk
pelaporannya dibuat fiktif agar terserap 100%. Dengan cara ini, kita akan
memperoleh dana sekitar 30 juta lebih.
Namun pesan pak
Wijaya tadi bagaikan sebuah petir yang menyambar disiang hari yang membuat aku
terhenyak dari tidur siang. Betul juga ya, saya di OSIS tujuannya untuk belajar
berorganisasi yang baik, bukan malah belajar untuk memanipulasi dan korupsi.
Sedangkan
kegiatan yang akan kami lakukan, dengan dalih “penghematan”, ini kan sama juga
dengan manipulasi, termasuk korupsi.
Dengan beban di
kepala yang sarat dengan muatan saya mengikuti rapat OSIS siang hari ini.
“ Gimana Dim,
sudah dirancang RAB kegiatan pentas seni HUT?” tanya Aji, ketua OSIS.
“ Sebenarnya
sudah Ji, tapi tiba-tiba kok saya berubah pikiran” jawabku.
“ maksud mu
gimana Dim?” pinta Aji.
“ Begini Ji,
kita di OSIS ini kan tujuannya untuk belajar berorganisasi yang baik, bukan
untuk latihan memanipulasi apalagi korupsi, sedangkan rencana kita untuk
memotong anggaran tiap kegiatan sebanyak 30% itu kan termasuk manipulasi,
korupsi itu Ji” kilahku.
“ Lhoooo ….
Gimana sih Dim, itu kan sudah jadi kesepakatan kita kemarin, mosok diubah lagi.
Ingat, jika kita tidak bisa menyelenggarakan konser yang lebih meriah, malu
dong kita dengan para alumni! Mau ditaruh dimana muka kita!” jawab Aji.
“ Iya Dim, kan
sudah disepakati oleh kita semua. Lagian nanti kalau para alumni tahu bahwa
konser kita kurang meriah! Bisa gawat nih” timpal Anita, sekertaris OSIS.
“ Maaf
teman-teman, sekali lagi maaf, kayaknya saya kurang sreg deh dengan istilah
“penghematan”. Apa tidak ada upaya lain untuk menutupi kekurangan dana?”
jawabku.
“ Wah payah
kamu Dim! Merusak rancana saja” timpal Wisnu.
“ Iya niih,
Dimas payah !” imbuh Anita.
“ Maaf
teman-teman, sekali lagi maaf. Kalau istilah “penghematan” itu kita lakukan,
sama juga dengan kita di OSIS untuk belajar korupsi, mosok sih seperti itu. Apa
jadinya bangsa kita nanti kalau sejak kecil kita sudah berlatih korupsi”
jawabku.
“ Ah sok suci
kamu Dim” celetuk Joni anggota sekbid bela Negara.
“ Pokoknya
untuk yang satu ini saya angkat tangan. Silahkan teman-teman berkata apa”
jawabku.
“ STOP STOP … kalau
begini gak akan selesai rapat kita. Sudah, kita stop dulu. Eh, Anita, tolong
panggilkan pak Roni dong, kayaknya kita perlu bantuan beliau nih.
“ Siap pak
Ketua” jawab Anita.
Selang sekitar
30 menit, akhirnya pak Roni, Pembina OSIS kami datang ke ruang rapat.
“
Assalamualaikum semuanya” sapa pak Roni.
“ Waalaikum
salam pak” jawab kami.
“
Dengar-dengar, rapatnya seru ya. Memangnya ada apa sih?” tanya pak Roni.
“ Begini pak
Roni, pada rapat 2 hari yang lalu kita sudah sepakat tentang sumber dana untuk
kegiatan konser pentas seni HUT SMA Kita yang ke 25, namun hari ini ada kendala
pak. Dimas selaku koordinator seksi bidang apresiasi seni yang bertanggung
jawab, tidak setuju dengan rencana yang telah kita susun kemarin.” jawab Aji.
“ Oooo. Dimas,
memang ada masalah apa kok tiba-tiba kamu berubah pikiran?” tanya pak Roni.
“ Begini pak,
saya tidak setuju dengan istilah “penghematan” yang mana nanti kita akan
memotong anggaran 30% untuk kegiatan OSIS yang lain, namun pada laporannya kita
buat 100%. “ jawabku.
“ Alasanmu apa
Dim, kok kamu tidak setuju? tanya pak Roni.
“ Kalau menurut
saya, itu kan termasuk kegiatan memanipulasi, termasuk korupsi pak” jawabku.
“ Hmmmm … bener
juga ya. Lalu apa solusinya Dim?” tanya pak Roni.
“ Saya kira
kita bisa melakukan “penghematan” yang sebenarnya pak. !” jawabku.
“ Misalnya !” tanya
pak Roni.
“ Untuk sound
system, kita bisa pake sound system yang berkekuatan 10.000 watt saja pak, gak
perlu 40.000 watt. Ini bisa menghemat sewa sekitar 5 juta rupiah.”
“ Terus apa
lagi Dim” tanya pak Roni.
“ Mungkin
teman-teman bisa membantu merancang ulang anggaran! Pinta ku.
“ Kalau memang
begitu, kita bisa sewa panggung dan tata cahaya yang lebih murah dong” usul
Aji.
“ Ada yang
lain” tanya pak Roni.
Suasana ruang
menjadi hening seketika.
“ Begini. Saya
setuju dengan usul Dimas, memang betul bahwa kalian di OSIS adalah untuk
belajar berorganisasi yang baik. Bukan untuk latihan korupsi, Ok, saya akan
mencoba membantu kalian, nanti saya akan membantu bernegosiasi dengan band
ibukota yang akan kalian undang. Kebetulan saya punya teman yang bekerja pada
Tim Manajemen band tersebut. Siapa tahu mereka bersedia menurunkan harga”. jawab
pak Roni.
“ Oh iya pak,
saya bisa bantu untuk penginapan artis ibu kota, kebetulan Papa saya punya
rumah baru yang cukup lumayan bagus dan belum ditempati. Daripada para artis
menginap di Hotel, lebih baik mereka tinggal di rumah baru Papa. Fasilitasnya
tidak kalah dengan hotel berbintang lho pak! seru Anita, sekertaris OSIS.
“ Oke kalau begitu
beres kan!, Tidak ada masalah. Mudah-mudahan kegiatan kita sukses” tutup pak
Roni.
“Amiinnnnnnn”
teriak kami bersama-sama.
TENTANG PENULIS
Fatkhur Rozi, Guru
Bahasa Inggris di SMAN 1 Welahan kabupaten Jepara provinsi Jawa Tengah. Mulai
mengajar Bahasa Inggris sejak tahun 2000 di SMAN 1 Welahan. Aktif sebagai
pengurus MGMP Bahasa Inggris SMA tingkat kabupaten Jepara. Pernah menjabat
sebagai Sekertaris dan Ketua MGMP pada tahun 2006 hingga 2012. Juga aktif
dibidang pembimbingan teman sejawat sebagai Guru Pemandu pada tahun 2006-2009.
Sebagai Instruktur Nasional kurikulum 2013 pada tahun 2014 dan Narasumber
Nasional kurikulum 2013 pada tahun 2015.
Memiliki hobi membaca
dan menjelajahi dunia maya melalui Internet. Hingga saat ini memiliki blog
aktif diantaranya www.jeparaenglishteacher.blogspot.com dan www.rumah-panda.blogspot.com.