Senin, 02 November 2015

APRESIASI UNTUK NEGERI (sebuah cerpen anti korupsi)

Jam pelajaran ke 7 dan 8 pada hari kamis merupakan jam pelajaran yang sangat melelahkan bagi siswa-siswi kelas XI IPS 4. Setelah lelah dengan pelajaran Olah Raga dan Matematika, kini kami harus mengikuti pelajaran Bahasa Inggris yang bikin pusing kepala. Ditambah suasana kelas yang pengap, yang hanya memperoleh hembusan dua buah kipas angin tergantung dilangit-langit kelas. Nampak beberapa siswa yang merebahkan kepala menahan kantuk. Ada juga beberapa siswa yang memandang kedepan kelas dengan tatapan mata kosong karena kelelahan.

“ Wah gimana nih Ndre, aku ada rapat OSIS nih. Mau ijin tapi kok …. “, bisikku.
“ Rapat-rapat melulu! Kapan belajarnya!, Awas lho, jangan sampai kamu ketinggalan pelajaran hanya karena aktif sebagai pengurus OSIS!” jawab Andre.
“ Iya, betul kamu Ndre, tapi aku juga pingin belajar melalui organisasi, dan OSIS sebagai sarananya”
“ Boleh juga kamu, ssshh! Heh, itu lho pak Wijaya sedang mengawasi kita” kata Andre dengan memelankan suara.
Tiba-tiba terdengar suara keras dari depan kelas.
“ Hei, Dimas … Andre … What are you doing? You are always chatting during my lesson. Come here please !” teriak pak Wijaya, guru Bahasa Inggris kami.
“ Huuuuuu …..” teriak teman-teman sekelas.
“ Waduh, matik aku” kataku dalam hati.
“ Tuuhh kan Dim, kita dipanggil. Mampus deh kita” timpal Andre.
“ Hurry up! Come here please !” teriak pak Wijaya untuk yang kedua kali.
“ Yes Sir, I am coming” jawab Andre.
“ You two, what are you doing? You don’t listen to my lesson” tanya pak Wijaya.
“ Mmmm, I am sorry Sir, I … mmm I …. Mmmm” jawabku dengan terbata-bata.
“ Ada apa kalian? Kok ngomong terus selama pelajaran saya?”
“ Mmmm… maaf pak, sebenarnya tadi saya mau minta ijin untuk keluar kelas, karena saya mau ada rapat di ruang OSIS” jawab ku.
“ OOhh gitu. Kok ndak bilang dari tadi? OK, now, you ask permission to leave the classroom in English’
“ Iyes Sir, maaf, saya gak bisa ngomong Inggrisnya, mmm … excuse me Sir, may I leave the lesson? Jawabku dengan Bahasa Inggris pontang-panting.
“ Wait wait wait, both of you?” Tanya pak Jay.
“ No Sir, only me. Andre is still in the classroom” Jawabku
“ Ok lah kalau begitu, Andre, you may sit down, and Dimas, you may leave the classroom”
“ Thank you Sir “ Jawabku dan Andre dengan gembira.
“ Eh tunggu-tunggu sebentar Dim. Memangnya ada kegiatan apa di OSIS?”
“ Anu pak, kegiatan pembahasan program kerja” jawabku
“ Memangnya kamu bagian apa? tanya pak Wijaya
“ Mmmm .. saya seksi bidang apresiasi seni pak”
“ lha terus, apa program unggulanmu” tanya pak Wijaya seperti sedang menginterograsi.
“ Gini pak, untuk bidang apresiasi seni, kita focus pada kegiatan Hari Ulang Tahun sekolah kita yang ke - 25”
“ Kegiatannya apa dong kalau begitu?” tanya pak wijaya lagi
“ Rencananya sih, kita akan mengadakan pentas seni dan mendatangkan grup band dari ibu kota” jawabku.
“ Wuahhh. Anggarannya besar dong kalau begitu. Dana dari mana? Apa harus seperti itu?” timpal pak Wijaya.
“ Nahh itu pak, yang sedang kita bahas siang ini” jawabku
“ Oke, yah kalau begitu, silahkan lanjutkan kegiatan rapatmu Dim. Eh, satu lagi, titip pesen buat pengurus OSIS semua, besok kalau ada hari guru pada bulan November, gak usah ada acara ngasih hadiah untuk wali kelas ya” kata pak Wijaya
“ Memangnya kenapa pak?”
“ Itu termasuk grativikasi, gak usah kaya gituan. Kita, bapak – ibu guru,  sudah senang kok, kalau kalian bisa berprestasi setinggi mungkin” jawab pak Wijaya.
“ OOO … Grativikasi ya pak, dilarang KPK dong” jawab ku.
“ Iya betul. Udah sana, silakan rapat. Jangan lupa ya pesanku tadi. Ingat! kalian di OSIS untuk belajar berorganisasi, bukan untuk belajar memanipulasi dan korupsi” pesan pak Wijaya.
“ Iya pak, thank you sir”
====================================
Agenda rapat OSIS siang kali ini akan membahas anggaran dana untuk kegiatan HUT sekolah yang ke 25 yang akan mendatangkan artis dari ibu kota. Pada rapat dua hari yang lalu, aku sudah kalang kabut dikeroyok oleh rekan-rekan pengurus OSIS untuk menyelenggarakan puncak HUT sekolah dengan mengundang artis dari ibu kota. Sebagai koordinator seksi bidang apresiasi seni, saya dituntut untuk merancang dan menyelenggarakan acara yang lebih meriah dibanding tahun kemarin. Apalagi ada tuntutan dari senior dan alumni, masih teringat ucapan kak Lutfi, alumni kami yang sering membantu kegiatan OSIS “malu dong dengan SMA sekitar, kalau kita tidak bisa menyelenggarakan konser HUT yang lebih meriah”

Dana yang kami butuhkan untuk kegiatan ini sekitar 120 juta rupiah, sedangkan dana yang dianggarkan oleh sekolah untuk kegiatan pentas seni HUT hanya 30 juta rupiah. Darimana untuk menutupi kekurangannya? Iuran rekan-rekan, paling hanya memperoleh 15 juta rupiah. Dari sponsor, sumbangan alumni, penjualan tiket, perkiraan hanya memperoleh 40 juta rupiah. Masih kurang 35 juta rupiah untuk menutupi kekurangan dana.

Hasil rapat dua hari yang lalu, untuk menutupi kekurangan dana, kita akan melakukan “penghematan” untuk seluruh kegiatan OSIS dengan cara meminta 30% anggaran kegiatan lainnya untuk memenuhi kekurangan dana pentas seni, sedangkan untuk pelaporannya dibuat fiktif agar terserap 100%. Dengan cara ini, kita akan memperoleh dana sekitar 30 juta lebih.

Namun pesan pak Wijaya tadi bagaikan sebuah petir yang menyambar disiang hari yang membuat aku terhenyak dari tidur siang. Betul juga ya, saya di OSIS tujuannya untuk belajar berorganisasi yang baik, bukan malah belajar untuk memanipulasi dan korupsi.
Sedangkan kegiatan yang akan kami lakukan, dengan dalih “penghematan”, ini kan sama juga dengan manipulasi, termasuk korupsi.

Dengan beban di kepala yang sarat dengan muatan saya mengikuti rapat OSIS siang hari ini.
“ Gimana Dim, sudah dirancang RAB kegiatan pentas seni HUT?” tanya Aji, ketua OSIS.
“ Sebenarnya sudah Ji, tapi tiba-tiba kok saya berubah pikiran” jawabku.
“ maksud mu gimana Dim?” pinta Aji.
“ Begini Ji, kita di OSIS ini kan tujuannya untuk belajar berorganisasi yang baik, bukan untuk latihan memanipulasi apalagi korupsi, sedangkan rencana kita untuk memotong anggaran tiap kegiatan sebanyak 30% itu kan termasuk manipulasi, korupsi itu Ji” kilahku.
“ Lhoooo …. Gimana sih Dim, itu kan sudah jadi kesepakatan kita kemarin, mosok diubah lagi. Ingat, jika kita tidak bisa menyelenggarakan konser yang lebih meriah, malu dong kita dengan para alumni! Mau ditaruh dimana muka kita!” jawab Aji.
“ Iya Dim, kan sudah disepakati oleh kita semua. Lagian nanti kalau para alumni tahu bahwa konser kita kurang meriah! Bisa gawat nih” timpal Anita, sekertaris OSIS.
“ Maaf teman-teman, sekali lagi maaf, kayaknya saya kurang sreg deh dengan istilah “penghematan”. Apa tidak ada upaya lain untuk menutupi kekurangan dana?” jawabku.
“ Wah payah kamu Dim! Merusak rancana saja” timpal Wisnu.
“ Iya niih, Dimas payah !” imbuh Anita.
“ Maaf teman-teman, sekali lagi maaf. Kalau istilah “penghematan” itu kita lakukan, sama juga dengan kita di OSIS untuk belajar korupsi, mosok sih seperti itu. Apa jadinya bangsa kita nanti kalau sejak kecil kita sudah berlatih korupsi” jawabku.
“ Ah sok suci kamu Dim” celetuk Joni anggota sekbid bela Negara.
“ Pokoknya untuk yang satu ini saya angkat tangan. Silahkan teman-teman berkata apa” jawabku.
“ STOP STOP … kalau begini gak akan selesai rapat kita. Sudah, kita stop dulu. Eh, Anita, tolong panggilkan pak Roni dong, kayaknya kita perlu bantuan beliau nih.
“ Siap pak Ketua” jawab Anita.

Selang sekitar 30 menit, akhirnya pak Roni, Pembina OSIS kami datang ke ruang rapat.
“ Assalamualaikum semuanya” sapa pak Roni.
“ Waalaikum salam pak” jawab kami.
“ Dengar-dengar, rapatnya seru ya. Memangnya ada apa sih?” tanya pak Roni.
“ Begini pak Roni, pada rapat 2 hari yang lalu kita sudah sepakat tentang sumber dana untuk kegiatan konser pentas seni HUT SMA Kita yang ke 25, namun hari ini ada kendala pak. Dimas selaku koordinator seksi bidang apresiasi seni yang bertanggung jawab, tidak setuju dengan rencana yang telah kita susun kemarin.” jawab Aji.
“ Oooo. Dimas, memang ada masalah apa kok tiba-tiba kamu berubah pikiran?” tanya pak Roni.
“ Begini pak, saya tidak setuju dengan istilah “penghematan” yang mana nanti kita akan memotong anggaran 30% untuk kegiatan OSIS yang lain, namun pada laporannya kita buat 100%. “ jawabku.
“ Alasanmu apa Dim, kok kamu tidak setuju? tanya pak Roni.
“ Kalau menurut saya, itu kan termasuk kegiatan memanipulasi, termasuk korupsi pak” jawabku.
“ Hmmmm … bener juga ya. Lalu apa solusinya Dim?” tanya pak Roni.
“ Saya kira kita bisa melakukan “penghematan” yang sebenarnya pak. !” jawabku.
“ Misalnya !” tanya pak Roni.
“ Untuk sound system, kita bisa pake sound system yang berkekuatan 10.000 watt saja pak, gak perlu 40.000 watt. Ini bisa menghemat sewa sekitar 5 juta rupiah.”
“ Terus apa lagi Dim” tanya pak Roni.
“ Mungkin teman-teman bisa membantu merancang ulang anggaran! Pinta ku.
“ Kalau memang begitu, kita bisa sewa panggung dan tata cahaya yang lebih murah dong” usul Aji.
“ Ada yang lain” tanya pak Roni.
Suasana ruang menjadi hening seketika.
“ Begini. Saya setuju dengan usul Dimas, memang betul bahwa kalian di OSIS adalah untuk belajar berorganisasi yang baik. Bukan untuk latihan korupsi, Ok, saya akan mencoba membantu kalian, nanti saya akan membantu bernegosiasi dengan band ibukota yang akan kalian undang. Kebetulan saya punya teman yang bekerja pada Tim Manajemen band tersebut. Siapa tahu mereka bersedia menurunkan harga”. jawab pak Roni.
“ Oh iya pak, saya bisa bantu untuk penginapan artis ibu kota, kebetulan Papa saya punya rumah baru yang cukup lumayan bagus dan belum ditempati. Daripada para artis menginap di Hotel, lebih baik mereka tinggal di rumah baru Papa. Fasilitasnya tidak kalah dengan hotel berbintang lho pak! seru Anita, sekertaris OSIS.
“ Oke kalau begitu beres kan!, Tidak ada masalah. Mudah-mudahan kegiatan kita sukses” tutup pak Roni.
“Amiinnnnnnn” teriak kami bersama-sama.


TENTANG PENULIS

Fatkhur Rozi, Guru Bahasa Inggris di SMAN 1 Welahan kabupaten Jepara provinsi Jawa Tengah. Mulai mengajar Bahasa Inggris sejak tahun 2000 di SMAN 1 Welahan. Aktif sebagai pengurus MGMP Bahasa Inggris SMA tingkat kabupaten Jepara. Pernah menjabat sebagai Sekertaris dan Ketua MGMP pada tahun 2006 hingga 2012. Juga aktif dibidang pembimbingan teman sejawat sebagai Guru Pemandu pada tahun 2006-2009. Sebagai Instruktur Nasional kurikulum 2013 pada tahun 2014 dan Narasumber Nasional kurikulum 2013 pada tahun 2015.
Memiliki hobi membaca dan menjelajahi dunia maya melalui Internet. Hingga saat ini memiliki blog aktif diantaranya www.jeparaenglishteacher.blogspot.com dan www.rumah-panda.blogspot.com